BBLSR
2.1 Konsep
Dasar Teori
2.1.1 Pengertian
Berat
badan lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan
dibawah normal (kurang dari 1500 gram). Bayi dengan berat lahir kurang dari
1500 gram tanpa memandang masa kehamilan (Manuaba, 2015).
2.1.2 Etiologi
Bayi dengan berat badan
lahir sangat rendah (BBLSR) disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a) Faktor ibu
1) Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan,
misalnya toxemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan
psikologis. Selain itu penyakit lain seperti nefritis akut, infeksi akut, ISK
dll.
2) Usia ibu
Angka kejadian tertinggi pada bayi BBLSR adalah umur ibu
dibawah kurang dari 20 tahun atau lebih
dari 35 tahun, multigravida dengan jarak kehamilan terlalu dekat.
3) Keadaan
sosial
Keadaan ini sangat berperan sekali terhadap timbulnya
BBLSR. Hal ini disebabkan oleh gizi yang kurang baik dan antenatal care yang
kurang.
b)
Faktor
Janin
Hidramnion,
gameli, kelainan kromosom merupakan penyebab BBLSR
c)
Faktor
lingkungan
Radiasi, tinggal di daratan
tinggi, zat racun
2.1.4 Patofisiologi
Secara umum BBLSR ini berhubungan dengan usia
kehamilan yang kurang bulan disamping
itu juga disebabkan oleh dismaturitas (bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat
badan bayi lebih kecil dari masa kehamilannya). Biasanya hal ini terjadi karena
adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh
penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi, dan
keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai nutrisi ke janin berkurang
Gizi yang bai diperlukan seorang ibu
hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan dan selanjutnya akan
melahirkan bayi dengan berat badan bayi norma. Ibu yang memiliki gangguan
kurang gizi kronis pada masa hamil sering kali melahirkan bayinya dengan BBLSR,
vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu
menderita anemia.
Ibu dengan anemia akan mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan janin baik itu sel tubuhnya maupun sel otaknya. Anemia
selain dapat mengakibatkan BBLR pada bayi, anemia juga dapat mengakibatkan
kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat, bawaan, anemia pada bayi
yang dilahirkan
2.1.5 Tanda-tanda Klinis BBLSR
Gambaran
klinis BBLSR yang dapat ditemukan adalah sebagai berikut:
a.
Berat badan kurang dari 1500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm, lingkar
kepala kurang dari 33 cm lingkar dada kurang dari 30 cm
b.
Gerakan kurang aktif
otot masih hipotonis
c.
Umur kehamilan kurang
dari 37 minggu
d.
Kepala lebih besar dari
badan rambut tipis dan halus
e.
Tulang-tulang tengkorak
lunak, fontanela besar dan sutura besar
f.
Telinga sedikit tulang
rawannya dan berbentuk sederhana
g.
Jaringan payudara tidak
ada dan puting susu kecil
h.
Kulit tipis dan transparan, lanugo
(bulu halus) banyak terutama pada dahi dan pelipis dahi dan lengan
i.
Lemak subkutan kurang
j.
Genetalia belum
sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia mayora, laki-laki
testis belum turun ke skrotum
k.
Reflek menghisap dan
menelan serta reflek batuk masih lemah.
l.
Pernapasan tidak teratur
dapat terjadi apnea
m. Ekstrimitas : paha abduksi, sendi
lutut dan kaki flexi
n.
Pernapasan/ RR: 40-50x
per menit
o.
HR : 100-140x/ menit
2.1.6 Komplikasi
Bayi berat badan lahir sangat rendah mugkin prematur
(kurang bulan), mungkin juga cukup bulan (dismatur). Beberapa penyakit yang
berhubungan dengan prematuritas :
a)
Sindrom gangguan pernafasan
idiopatik (penyakit membran hialin).
b)
Pneumoni aspirasi, karena refleks
menelan dan batuk belum sempurna.
c)
Perdarahan spontan dalam ventrikel
otak lateral, akibat anoksia otak ( erat kaitannya dengan gangguan pernafasan).
d)
Hiperbilirubinemia, karena fungsi
hati belum matang.
e)
Hipotermia
Beberapa
penyakit yang berhubungan dengan dismaturitas :
a)
Sindrom aspirasi mekoneum
b)
Hipoglikemia
c)
Hiperbilirubinemia
d)
Hipotermi
Sedangkan masalah atau komplikasi jangka panjang yang
mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir rendah (BBLSR) antara lain:
a)
Gangguan perkembangan
b)
Gangguan pertumbuhan
c)
Gangguan penglihatan (Retinopati)
d)
Gangguan pendengaran
e)
Penyakit paru kronis
f)
Kenaikan angka kesakitan dan sering
masuk rumah sakit
g)
Kenaikan frekuensi kelainan bawaan
2.1.7
Penanganan
a)
Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat
BBLSR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan dengan ketat.
b) Mencegah infeksi dengan ketat
BBLSR sangat rentan akan infeksi , perhatikan
prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang
bayi.
c) Pengawasan nutrisi/ASI
Refleks menelan
BBLSR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan
cermat.
d)
Penimbangan berat :
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi /nutrisi bayi dengan erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus
dilakukan dengan ketat.