Sabtu, 23 Januari 2016

BBLSR



BBLSR


2.1     Konsep Dasar Teori
2.1.1 Pengertian
Berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) adalah bayi baru lahir dengan berat badan dibawah normal (kurang dari 1500 gram). Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram tanpa memandang masa kehamilan  (Manuaba, 2015).

2.1.2  Etiologi
Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah (BBLSR) disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
a)  Faktor  ibu
1) Penyakit
Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan, misalnya toxemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis. Selain itu penyakit lain seperti nefritis akut, infeksi akut, ISK dll.
2)   Usia ibu
Angka kejadian  tertinggi pada bayi BBLSR adalah umur ibu dibawah kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, multigravida dengan jarak kehamilan terlalu dekat.
3)  Keadaan sosial
Keadaan ini sangat berperan sekali terhadap timbulnya BBLSR. Hal ini disebabkan oleh gizi yang kurang baik dan antenatal care yang kurang.
b)      Faktor Janin
Hidramnion, gameli, kelainan kromosom merupakan penyebab BBLSR
c)      Faktor lingkungan
Radiasi, tinggal di daratan tinggi, zat racun



2.1.4 Patofisiologi
 Secara umum BBLSR ini berhubungan dengan usia kehamilan yang kurang bulan  disamping itu juga disebabkan oleh dismaturitas (bayi yang lahir cukup bulan tetapi berat badan bayi lebih kecil dari masa kehamilannya). Biasanya hal ini terjadi karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang disebabkan oleh penyakit ibu seperti adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi, dan keadaan-keadaan lain yang menyebabkan suplai nutrisi ke janin berkurang
Gizi yang bai diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin tidak mengalami hambatan dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan berat badan bayi norma. Ibu yang memiliki gangguan kurang gizi kronis pada masa hamil sering kali melahirkan bayinya dengan BBLSR, vitalitas yang rendah dan kematian yang tinggi, terlebih lagi bila ibu menderita anemia.
Ibu dengan anemia akan mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan janin baik itu sel tubuhnya maupun sel otaknya. Anemia selain dapat mengakibatkan BBLR pada bayi, anemia juga dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat, bawaan, anemia pada bayi yang dilahirkan
2.1.5   Tanda-tanda Klinis BBLSR
 Gambaran klinis BBLSR yang dapat ditemukan adalah sebagai berikut:
a.     Berat badan kurang dari 1500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm lingkar dada kurang dari 30 cm
b.    Gerakan kurang aktif otot masih hipotonis
c.    Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
d.   Kepala lebih besar dari badan rambut tipis dan halus
e.    Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan sutura besar
f.     Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana
g.    Jaringan payudara tidak ada dan puting susu kecil
h.    Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak terutama pada dahi dan pelipis dahi dan lengan
i.      Lemak subkutan kurang
j.      Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia mayora, laki-laki testis belum turun ke skrotum
k.    Reflek menghisap dan menelan serta reflek batuk masih lemah.
l.      Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea
m.   Ekstrimitas : paha abduksi, sendi lutut dan kaki flexi
n.    Pernapasan/ RR: 40-50x per menit
o.    HR : 100-140x/ menit

2.1.6   Komplikasi
Bayi berat badan lahir sangat rendah mugkin prematur (kurang bulan), mungkin juga cukup bulan (dismatur). Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematuritas :
a)    Sindrom gangguan pernafasan idiopatik (penyakit membran hialin).
b)   Pneumoni aspirasi, karena refleks menelan dan batuk belum sempurna.
c)    Perdarahan spontan dalam ventrikel otak lateral, akibat anoksia otak ( erat kaitannya dengan gangguan pernafasan).
d)   Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang.
e)    Hipotermia
  Beberapa penyakit yang berhubungan dengan dismaturitas :
a)    Sindrom aspirasi mekoneum
b)   Hipoglikemia
c)    Hiperbilirubinemia
d)   Hipotermi
Sedangkan masalah atau komplikasi jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir rendah (BBLSR) antara lain:
a)    Gangguan perkembangan
b)   Gangguan pertumbuhan
c)    Gangguan penglihatan (Retinopati)
d)   Gangguan pendengaran
e)    Penyakit paru kronis
f)    Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
g)   Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

2.1.7   Penanganan
a)      Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat
BBLSR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
b)      Mencegah infeksi dengan ketat
 BBLSR sangat rentan akan infeksi , perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
c)      Pengawasan nutrisi/ASI
Refleks menelan BBLSR belum sempurna, oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.
d)     Penimbangan berat  :
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi /nutrisi bayi dengan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat.

Rabu, 20 Januari 2016

volume cairan yang bayi butuhkan




VOLUME CAIRAN

BERAT
HARI KE 1-2
HARI KE 3-15
HARI > 15

             >2500 GR
40-60
100
130+

1501-2500
60
110
130+

1251-1500
70
120
130+

1001-1250
70-80
130
140+

750-1000
80
140
150+


Kebutuhan cairan dalam ml/kg/hr

KEBUTUHAN CAIRAN IV ( CC/KG/HARI )
BERDASARKAN UMUR
1000 GR
1000-1500 GR
1500-2500 
       >2500 GR

Hari ke-1
60-90
60-80
60
60

Hari ke-2
90-120
90-110
90-110
100

Hari ke-3
120-150
120-150
120-150
100


Kurangi 20 cc/kg/hari jika neonatus mengalami RDS
Ditambahkan 20 cc/kg/hari jika bayi di rawat di dalam inkubator